Wednesday, 14 August 2024

Review Sepatu Outdoor League Raung, Setelah Setahun Dipake

SUATU hari, gue cuma iseng liat aplikasi belanja, dan dalam waktu kurang dari 5 menit, ada barang yg curi perhatian. Oh, ternyata ada sepatu outdoor yg lagi murah meriah dijual, dan langsung aja gue bayar. 

Sepatu yg gue bahas kali ini yaitu League Raung, dari merk lokal League. Sekilas, bahannya dari suede sama mesh dalam warna hitam sama motif bergaris luar (outline) merah, warna yg sama kayak talinya. Solnya juga punya kelir yg sama. Harga normal sepatu League ini sekitar 700rb, tapi gue dapetnya di angka sekitar 120rb akibat diskon besar besaran. 


Sewaktu baru

Setelah sepatunya dikirim, gue penasaran dong, kayak gimana kalo dipake jalan jalan, tapi sesuai kegunaan dan fungsi sepatunya, di outdoor. Tujuan pertamanya ke Tahura Bandung dulu, dan rasanya nyaman dipake. Selanjutnya gue jalan jalan ke Jayagiri, Gunung Putri, bahkan sampe ke Puncak Upas, Manglayang, sama lainnya. Malahan, semua entri soal hiking (mulai 2023-sekarang), itu dilalui sambil pake sepatu ini. Bisa kalian klik aja ya di sini cerita hikingnya.


Di Giri Wening


Puncak Gunung Singa

Puncak Upas Tangkuban Parahu

Di salah satu pendakian ke Puncak Upas lewat Sukawana, sepatunya sempet jebol di kaki kiri, bagian belakangnya. Beruntung, ada ibu ibu yg tolongin gue dgn ngasih tali ikatan. Akhirnya begitu gue turun dan balik ke Bandung, langsung minta jahit. Ini terjadi setelah gue pake sepatu ini ke-16 kalinya (dalam hiking, gak termasuk pemakaian sehari hari di kota)di Maret 2024 sejak debut di jalan jalan ke Tahura di Agustus 2023. Sebagian besar perjalanannya sih cuma hiking ringan di Jayagiri atau Cikole, sama yg lebih serius ke Manglayang sama Burangrang. Artinya dalam 8 bulan, sepatu ini kuat sampe jebol pertama.

Untuk sepatu kanannya, gue jahitin juga buat jaga jaga biar lebih kuat. Sepatu ini belum waterproof, jadi kalo kita jalan dan kena air, airnya terserap dan kaki bakal basah. Bahan busa di dalemnya ngasih kenyamanan sewaktu jalan dan kerasa ada grip atau cengkraman dari tapaknya di medan yg licin.


Kondisi terbaru sepatunya (Agustus 2024)




Beberapa pulnya udah lepas atau sobek

Salah satu yg gue perhatiin, meskipun talinya lepas dari simpul, gak kerasa jadi kurang erat di kaki, masih sama aja kayak talinya keadaan disimpulkan. Ini cukup ngebantu di tengah pendakian atau trekking, gue gak usah sering berhenti buat taliin sepatu, dan jarang banget, atau bahkan gak pernah talinya keinjek sampe gue terpelanting.

Menurut gue sih, dengan kualitasnya, sepatu ini udah cukup buat trekking atau tektok, meskipun belum waterproof. Itu artinya kalian harus perhatiin semisal pake ini tapi cuaca hujan atau ada kubangan air. Nyaman, andal, pas dipake. Malahan, buat sehari hari di kotapun, sepatu ini gak bikin keberatan, hampir kayak sepatu lari biasa aja. Dan di bawah ini kesimpulan review gue:

KELEBIHAN
  • Harga relatif terjangkau
  • Ringan dipakai di aktivitas harian (termasuk non-hiking)
  • Nyaman 
KEKURANGAN
  • Belum waterproof
  • Kurang andal di pendakian bermedan berat
  • Sudah stop produksi


EmoticonEmoticon