Thursday 29 February 2024

Gunung Bendera Tempat Hiking Buat Pemula di Padalarang Bandung

Gunung Bendera Tempat Hiking Buat Pemula di Padalarang Bandung

PENGEN jadi anak pecinta alam atau naik gunung tapi masih pemula? Pengen mulai dari yg gampang dulu kah? Gue tau solusinya buat kalian. Ada gunung di Padalarang, KBB, yg medannya cukup ringan dan bersahabat banget buat kalian yg baru mau mendaki. 

Namanya Gunung Bendera, letaknya di Kampung Pojok Desa, Desa Jaya Mekar, Kecamatan Padalarang, Bandung Barat, sekitar 24km dari pusat kota Bandung, atau perjalanannya 1 jam (kondisi lalu lintas normal). Parkir motor bisa di rumah warga yg udah dikasih tau di mana sama warga lokalnya, dan parkir mobil juga udah ada tempatnya. Biaya masuk Gunung Bendera ditambah tarif parkirnya itu Rp. 15,000. Pengunjung diminta isi nama, nomor telepon sama tujuannya, bisa camping atau mendaki aja. 


di sini daftar/bayar untuk masuk Gn. Bendera

Di kesempatan ini, gue mulai pendakian dengan jalan lintasin pemukiman warga. Di beberapa rumah udah ada petunjuk jalan ke gunungnya, tinggal ikutin aja atau tanya warga, pasti nyampe. Selepas pemukiman warga, gue lewatin ladang pertanian sama perkebunan, dgn pemandangan perbukitan dan gunung gunung di sekitarnya (kayaknya gunung Puter, coba koreksi di kolom komentar kalo salah).



Jalan dari ladang pertanian bawa gue ke persimpangan atau lahan yg luas. Gue juga liat ada jalan cabang, yg satu ke kiri sama kanan, dan pertama ambil dulu ke kiri. Ada tanjakan, tapi gak terlalu curam & masih ada bagian ratanya. Eh, malah salah jalan, soalnya gue malah sampe di tambang batu, dikasih tau para penambang jalur yg bener ke gunung Bendera. Harusnya ambil kanan. Dan bener aja, mulai ada papan petunjuk yg ngarahin ke tujuan gue.


lahan tambang pasir

salah jalan...

  

Akhirnya, gue ada di jalur pendakian yg bener ke puncak Gunung Bendera. Tanjakannya sih gak terlalu parah, tapi karena tadi salah jalan dan tenaga mulai kepake, harus berhenti 2-3 kali. Beberapa orang yg baru turun camping ngasih semangat, katanya tinggal 1 bukit lagi, udah deket. Gunung Bendera ini gak diselimuti hutan hujan, cuma padang rumput yg nutupin hampir semua daerahnya, keliatan dari jalur pendakiannya. Udah mulai tersorot mata sedikit bangunan yg ada di puncaknya...

Gue raih puncak Gunung Bendera di waktu 1 jam, itupun termasuk nyasar tadi ke tambang batu & foto foto dulu di jalan, soalnya pemandangannya bagus, sob. Di puncaknya, lebih bagus lagi. Kita bisa liat wilayah KBB dan sekitarnya, ada juga Waduk Saguling! Sayangnya, para hikers udah pada pulang, nyisa 1 orang yg masih ambil gambar pake Hpnya, katanya buat konten. 

ya, itu dia


saung di depan gapura puncaknya buat berteduh


Angin di atas sini tiupannya kenceng, harus hati hati biar topi atau apa aja yg kalian pegang gak lepas. Meskipun ini gunung gak termasuk tinggi, tapi daya tariknya pemandangannya yg bagus sama medannya yg relatif ringan, yg jadi kabar bagus buat pendaki pemula. Masih ada tempat hiking lainnya termasuk Taman Batu Citatah, Gunung Puter, sama Gunung Halimun di daerah ini. Baru aja 10 menitan jalan ke utara dari puncak Bendera, eh, hujan. Kayaknya harus lain kali aja ya jelajahin gunung lainnya di sini.


dari puncak Gunung Bendera

Turun gunungnya lewat jalan yg sama kayak pendakian tadi. Yang harus diperhatiin di sini yaitu medannya yg licin sama rumput rumput tinggi. Di daerah persawahan harus lebih hati hati lagi karena lebih licin daripada di gunung. Kurang dari 1 jam, gue udah sampe di warung tempat pendaftaran tadi. Motor aman kok, karena warga juga yg jagain.

Itulah dia pilihan mendaki gunung di Bandung buat kalian yg pengen pemandangan bagus di gunung tapi masih baru dan belum berani ke gunung yg medannya berat. Disaranin dateng ke Gunung Bendera di akhir pekan & libur biar ada pendaki lainnya, ada yg bisa bantu kalo ada apa apa, sama biar lebih rame aja. 




Pendakian Kawah Upas Tangkuban Parahu lewat Sukawana

Pendakian Kawah Upas Tangkuban Parahu lewat Sukawana

PILIH tujuan buat hiking di sekitar Bandung gak begitu gampang, soalnya ada banyak, ada di mana mana! Mau pergi ke satu tempat, tapi masih ada lainnya yg menurut kalian harus dijajal. Buat kesempatan ini, gimana kalo ke Kawah Upas? Setau gue ada 2 jalur pendakian ke sana, lewat Jayagiri (yg bisa dibaca di sini) sama lewat Sukawana, tepatnya Kebun Teh Sukawana. Yuk ah, kita mulai tektok kali ini, bareng gue! 


Lokasi Kebun Tehnya sekitar 20 menitan dgn motor ke arah utara dari Terminal Parongpong. Sebelum masuk kebun teh, ada pos penjaga, dan pengunjung bayar Rp. 5,000 per orang untuk masuk ke wilayahnya. Dari pos itu masih beberapa menit lagi ke daerah yg ada pabrik teh, sering dijadiin awal pendakian atau tempat parkir kendaraan. Dari situ, ada biaya parkir Rp. 5,000 buat motor, bisa di rumah warga simpen motornya.

ladang teh deket pos penjaga

pemukiman warga, kendaraan bisa parkir di sini

Pendakian gue ini dimulai jam 08:19, ikut grup hikers yg gue temuin di tempat parkir. Cuaca masih cerah tapi agak dingin, lagian malem atau subuh sebelumnya hujan yg keliatan dari jalan yg basah. Di pemukiman warga ini juga ada masjid, kafe, sama warung-warung, bahkan peternakan kelinci. Begitu di Trek 11, jalur pendakian di hutan baru dimulai...



Jalur ini cukup jelas patokannya, pake pita pembatas. Enaknya, malah cukup banyak permukaan yg datar, masih nyantai banget. Sekalipun ada tanjakan, kemiringannya nggak terlalu tinggi. Hampir sejam jalan, gue dan hikers lain sampe di kebun teh lagi, di SS2. Rame juga nih, hiking hari ini. Sebagian lagi makan-makan, santai, atau foto selfie dgn latar belakang kebun teh.



Lanjut yuk, rombongan gue tinggalin kebun teh jam 10 kurang. Hikers lain yg gue rasa barengan jalannya mendadak udah gak keliatan lagi. Jalur berubah jadi lebih menantang dgn kemiringan yg lebih tinggi daripada dari Trek 11 ke kebun teh. Terjadi aksi overtaking atau wheel-to-wheel (apaan sih? hahaha) antara rombongan gue sama rombongan hikers lain. Kadang kami yg berhenti, mereka duluan, terus kebalikannya berkali kali. Tapi kami saling bantu kok, akhirnya. 


Setelah sempet salah jalan sedikit di deket menara TVRI, gue & rombongan nemuin jalan besar, sampe di satu-satunya warung di sini. Ini pertama kali lagi liat warung sejak di pemukiman warga. Makin banyak lagi orang lalu lalang masuk jalur ke sebelah kanan atau utara, yg beneran bawa ke puncak Upas. Jalannya lebih kayak celah & parit besar, cukup buat 2 orang bersebelahan. 

warung puncak upas

sebentar lagi...

Ini dia, puncaknya. Butuh waktu 3 jam untuk pendakian dari Sukawana ke Kawah Upas. Gak 3 jam pas sih, tapi dari 08:19 sampe 11:09. Kabutnya masih tipis sewaktu gue sampe, masih keliatan jelas semua yg ada di pemandangan. Buat foto bareng atau pose di depan plangnya, harus giliran sama orang lain yg juga pengen buktiin lewat foto udah pernah ke sini.



aslinya tinggi banget, gak ada pengaman

Makan makan sambil ngeliat pemandangan gunung tangkuban parahu & kawah kawahnya. Bau belerang udah jadi ciri khas di sini, di ketinggian 2048 mdpl. Gue bareng rombongan hikers gak begitu lama di puncak, soalnya cuaca berubah dengan cepet jadi hujan. Menurut hikers lain, katanya gak akan sebentar turunnya, mau ditunggupun masih deras. Akhirnya, kami turun sekira jam 1 siang kurang. Jalannya becek banget dan licin, tapi beruntung gue sama yg lainnya gak sampe jatoh.


Tektok kali ini menyenangkan buat gue, dapet temen baru sama suasana yg ceria sepanjang pendakian. Pemandangan dari kebun teh, ke puncak, sama balik yg bagusnya cuma bisa dibuktiin dgn mata kepala sendiri secara langsung, foto aja gak cukup. 

Kalo broken down berapa lama pendakian ke Kawah Upas dari Sukawana, begini catatan gue:

1. Pemukiman warga Sukawana - Trek 11: 30 menit
2. kebun teh - SS2 : 1 jam
3. SS2 - Puncak Upas : 1 jam

Penurunan
Puncak Upas - Pemukiman warga Sukawana : 1 jam 45 menit

kapan kapan lagi ya

Terima kasih banyak buat hikers yg bantu gue sepanjang tektok ini; Adam, Fadli, Dodi & Tari.