Thursday 19 October 2017

Festival Empat Musim : Yamato Damashii

Festival Empat Musim : Yamato Damashii

Udah lama banget ya gua nggak nulis di sini, haha! Gua mau cerita tentang festival budaya yang tiga minggu lalu (23-24/9) digelar di kampus STBA Yapari-ABA Bandung, bertajuk Yamato Damashii XII. Gelaran ini selalu ada setiap taunnya sejak 2006 dan taun ini temanya Shiki No Matsuri atau “festival empat musim”. 

Kayak taun-taun sebelumnya, festival ini digelar dua hari; hari pertama lomba akademik, pagelaran budaya, pertunjukkan tarian Souran Bushi dari HIMADE, kontes cosplay, sing dan dance cover, hari kedua diisi konser grup musik, tarian, dan atraksi lain. Gua nggak bisa datang di hari pertama karena berhalangan, baru hadir di hari kedua festival itu. Tiket masuk dibanderol Rp. 15.000,00 plus akses ke Obake House atau Rp. 12.000,00 doang kalo tanpa masuk hiburan tambahan itu.


Cuaca hari Minggu (24/9) mendung, tapi para pengunjung tetep dateng dan suasananya cukup ramai. Setiap taunnya hajatan Yamato Damashii selalu nyedot banyak perhatian, khususnya mereka yang suka banget jejepangan. Area parkir kampus disulap jadi tempat penyelenggaraan festival. Ada beberapa kios yang jajain pernak-pernik jejepangan dan makanan juga minuman. 

Ciee berfoto

Di sebelah utara ada photobooth atau lebih tepatnya spanduk besar poster Yamato Damashii. Banyak yang mau berfoto di sini, termasuk mereka yang pake kostum mirip tokoh animasi/permainan/kartun/komik Jepang. 


Penyelenggara juga nyiapin tempat istirahat yang atapnya dibuat dari ijuk dan dibuat Jepang banget, biar dapet suasana tradisional Jepangnya.

Jam 5 sore gerimis mulai turun, dan gua masuk ke dalem kampus. Lapangan dalam ruang yang luas jadi tempat inti acara ini digelar. Ruangan yang dijuluki lanmer atau lantai merah (ya begitu warna lantainya) diisi lebih banyak lagi kios makanan, suvenir, pernak-pernik dan hadir juga kursus bahasa Kyoto Minsai yang ikut ngelapak. Makanannya yang dijual di sini bermacem-macem, dari okonomiyaki, taiyaki, takoyaki, sosis bakar, roti lapis, dan lain lain.


gantungan kunci yg dijual salah satu kios

yang harus diperhatiin para pengunjung

Kursus Kyoto Minsai

Sebenernya gua mau masuk ke Obake House, tapi terlambat karena nonton dulu penampilan grup musik. Buat yang nggak tau, Obake House itu wahana tambahan di setiap ajang Yamato Damashii yang bakal nguji urat takut pengunjungnya. Ruang kelas di lantai teratas kampus berubah jadi rumah hantu yang menakutkan dengan segala teror di dalamnya. Lebih apes, saat gua selesai nonton, eh, dikasih tau ternyata wahana itu udah selesai juga, ditutup.

Foto pas istirahat Maghrib

Dan inilah penampilan grup musik yang gua bilang barusan. Ada band Thousand Sunny yang cukup terkenal di kalangan penyuka musik Jepang. Bahkan sebelum para anggotanya naik panggung, massa band ini udah menuhin tempat digelarnya pertunjukkan itu. Ada yang bawa spanduk besar, dan banyak yang pake baju rilisan band itu. Gua ngerasain antusiasme para penonton Thousand Sunny nikmatin penampilan band kesukaan mereka. 

Thousand Sunny

Lagu-lagu yang dibawain sama sekali nggak gua pahami. Setelah lima atau enam lagu, Thousand Sunny tutup penampilan mereka di malam itu dengan bagus, meskipun para penonton teriak-teriak “ankoru, ankoru!” atau minta lagu tambahan.

Terakhir, ada DJ Yochi yang ikut semarakkan suasana. Lagu house music yang dia bawain juga nggak familiar buat gua, hahaha tapi bikin para penonton joget-joget ajojing. Gua sih bukan penggemar musik house music atau lagu ajep-ajep, tapi ya gua ikuti irama dan suasana aja. 


Dari laptop dan perangkat musik lainnya yang gua nggak tau apa namanya, DJ Yochi ngasih energi yang kuat di puncak hajatan Yamato Damashii. Sekira setengah jam atau 40 menitan DJ yang satu ini menggoyang lanmer. 

Jam 9 malem, hajatan bertema Shiki No Matsuri dari Yamato Damashii XII di STBA Yapari-ABA Bandung resmi selesai. Orang-orang ninggalin tempat acara dan sebagian masih beres-beres lapak, atau berfoto bareng para penampil di acara itu. Mungkin gua lewatin banyak penampilan di hajatan taun ini, tapi penampilan Thousand Sunny dan DJ Yochi cukup menghibur. Setelah semua selesai, gua kembali lagi ke keseharian gua yang..... ya gitu deh haha.


Udah sepi, saatnya pulang