Friday, 11 January 2019

Cerita Tentang Converse Star Player...

Dalam pergaulan masyarakat ketika ada pertanyaan "sebutkan salah satu model sepatu Converse", orang pasti bakal jawab All Star, Chuck Taylor, atau Chucks. Bagi mereka yang maniak sneaker mungkin punya jawaban lain; Weapon, Jack Purcell, dan sebagainya. Ngga banyak yang bawa nama Converse Star Player Ox ke dalam jawaban itu, mungkin karena orang tau bentuknya tapi kurang familiar sama namanya. Taunya cuma sepatu yang ada bintang sama anak panah yang warnanya samaan.

Pertama kali gua pake dan punya Converse Star Player, bensin Premium harganya masih Rp. 6,500 dan gua masih jadi mahasiswa. Diskon besar-besaran di akhir bulan Ramadhan yang sangat menggiurkan mempertemukan gua dengan sepasang Star Player OX. Warna hitamnya menyamarkan anak panah dan bintang yang jadi ciri khas produsen sepatu Amerika Serikat ini, dan garis biru tipis terlihat menyegarkan dan kalem bersatu dengan bagian karet sepatu yang putih bersih. 


Karena gua beli lagi sepatu lain yang ngga usah disebut namanya dalam tulisan ini, Star Player biru jadi jarang keluar rumah untuk sekedar gua pake jalan-jalan atau kuliah. Sampai 4 bulan dari hari pembelian, sepatu itu baru kena sedikit debu dan cipratan air yang mengering. Mungkin saatnya buat gua melepas sepatu yang suasananya kalem ini, yang bakal lebih sering dipake pemilik barunya daripada cuma huni kardus di dalam kamar gua.

Setahun Kemudian...

Lagi-lagi diskon dengan harga yang menarik jadi latar belakang niat gua untuk beli sepatu baru. Dana segar yang gua punya dikucurkan lagi untuk sepasang Converse Star Player lain dengan warna yang berbeda. Sepatu itu dibanderol Rp. 300,000, atau 1/3 dari harga semulanya.

Warna dasar hitam masih mendominasi Star Player kedua gua, namun warna abu ikut menghias bagian tumit bawah serta lidah sepatu, dan aksen merah di bagian dalam sepatu juga di tumit atas.

tempat yang sama, sepatu yang baru

Sebenernya tali bawaan sepatu ini warna abu, tapi karena gua kurang suka padu padan warnanya, diganti dengan warna merah yang lebih menyatu dengan sol dan lambang panah dan bintangnya. Satu hal lagi yang lebih nyuri perhatian gua adalah sepatu ini bahannya kini kulit, yang belum pernah gua punya sebelumnya. Awalnya, gua sempet mikir "Kok harus ya beli lagi sepatu yang sama dengan yang dulu? Apa nggak ada model lain?" Model lain memang ada, tapi modal berlebih yang nggak ada, hehe.

Cari Star Player dengan kualitas orisinal nggak terlalu susah, selama stok masih ada di gerai resmi yang jualin Converse. Dari sisi yang gelap (bajakan, maksudnya) model ini agak jarang ditiru karena popularitasnya kalah dari All Star dan merek sepatu lain yang lebih disukai masyarakat. Kalo kalian udah baca dan tau cara ngebedain Converse asli sama palsu, nggak sulit adaptasiin caranya ke Star Player. Menurut gua sih, lebih gampang tau cara bedakan Converse Star Player asli dan palsu daripada cara yang sama dengan model Chuck Taylor.

tanda pengenalnya, hehe

Di akhir tahun gua kuliah, Star Player merah hampir setiap hari dipake, dan dijeda beberapa kali untuk sepatu lain yang gua punya. Untuk soal kenyamanan saat berjalan, emang Star Player bukan tandingan Chucks yang pake lebih sedikit busa dan lebih banyak kanvas.

gua bersama Star Player merah di kampus orang lain


Seiring berjalannya waktu, hujan, panas, medan berbatu, mulus, berlubang, jalan setapak tanah dan lain-lain menguji daya tahan Star Player Merah. Sepatu ini bergeming meskipun di tahun kedua gua pake, sol di bagian tumit udah ngga rata lagi, dan lubang-lubang kecil mulai bermunculan. Saking besarnya distribusi berat di bagian tumit, garis hitam di bagian sol juga ikut terkikis. Tulisan "Converse" di dalam udah ngga keliatan, tapi label di lidah sepatu masih ada. Alur-alur sol juga udah makin botak yang mengharuskan gua hati-hati jalan di permukaan yang licin. Bisa-bisa bukan cuma suara decitan sol menggaruk lantai yang keluar, tapi suara orang kepleset.

bakal lebih sering berjemur kayak gini di musim hujan

Tahun 2019 ini menandai 4 taun sudah gua pake Converse Star Player Merah. Sepatu ini udah nunjukkin kualitasnya yang baik. Dulu pas masih sekolah, gua selalu ganti sepatu pertahunnya, tapi Star Player Merah belum harus diganti dengan yang baru. Ketahanan, kenyamanan, juga desain klasiknya yang ikonik sepadan dengan harga yang dibayar.


EmoticonEmoticon