Wednesday 21 February 2018

Tebing Keraton : Pemandangan dan Suasananya Dikangenin Warga Kota

Kalo ada pertanyaan, kira-kira apa yang bikin orang ngeramein suatu tempat? Maksudnya, banyak orang rame-rame dateng ke situ dengan pakaian yang bagus-bagus, bawa tongsis, tempatnya dikenal luas dan sebagainya. Yang udah-udah sih, penyebab suatu tempat jadi rame dikunjungin banyak orang seenggaknya ada 4:
 
1. Punya banyak rumah makan yang sajiin menu-menu kekinian yang itu-itu lagi (cuma kemasan dan namanya beda),

2. Punya banyak wahana permainan,

3. Pernah jadi lokasi syuting adegan film yang ikonik,

4. Pernah ada kejadian yang bikin heboh warga.


Ini adalah salah satu tempat buat warga kota ngilangin penat sambil ngelepasin diri dari berisiknya suara-suara mesin di perkotaan. Nama tempat wisata yang relatif masih muda ini Tebing Keraton.

Nggak banyak orang tau keberadaan Tebing Keraton sampe awal dekade 2010an. Awalnya sih, ada komunitas bersepeda sering main atau lewat daerah sini -Cihargem- dan mulai nyebar kabar soal daerah ini. Begitu udah diketahui, makin banyak orang dateng kemari. Tempat ini dibuka sebagai objek wisata di taun 2014. Di sekitaran lokasi dibangun juga penginapan, warung, lahan parkir sama fasilitas lain yang nunjang Tebing Keraton

Kalo kalian dateng kemari, nggak ada macet. Soalnya kan ini udah di luar daerah perkotaan, lalu lintasnya nggak padat. Enaknya, di perjalanan kalian bisa liat panorama daerah pinggiran kota yang masih kuat atmosfir kedaerahannya. Sawah, pohon, perbukitan, udara sejuk, jalan bebatuan, semua ada. Jangan lupa buat yang pake kendaraan pastiin bahan bakar cukup, soalnya nggak ada SPBU di sekitaran sana.



Jalanan yang padat, dan amburadul lalu lintasnya bisa dihiraukan mereka di tempat ini, atau di jalan menuju lokasi. Pepohonan sama bukit-bukit selalu dikangenin warga kota, apalagi jumlahnya banyak banget di daerah wisata alam yang bakal gua ceritain ini.


Sesampainya di tempat tujuan, ada rumah-rumah dan beberapa warung sama pedagang yang berbisnis. Masih kerasa banget suasana pedesaan di sini. Beberapa rumah masih pake arsitektur dulu, bahkan ada juga rumah bilik.

permukiman warga setempat

Karena ini ada di luar wilayah urban (perkotaan), perkiraan penyebab tempat rame nomer 1 dan 2 jadi kurang nyambung; dan memang nggak ada dua hal tersebut di Tebing Keraton. Trus apa dong? Poin ke 3, mungkin belum ada film yang syuting di sini (tapi bisa aja nanti ada) dan yang ke-4 belum banyak informasi yang gua dapetin soal hal itu.

Oke, jadi apa yang ada di Tebing Keraton? Objek wisata yang juga masih bagian Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda ini punya tebing (sesuai namanya) yang bagus banget, juga suasana alamnya. Karcis masuk Tebing Keraton seharga Rp. 10.000 dan karcis asuransinya yang seperlima harganya. Total siapin Rp. 12.000 buat nikmati Tebing Keraton. Tarif parkirnya, Rp. 5.000 buat sepeda motor, dan dua kalinya buat mobil.


Di pusat Tebing Keraton ada tugu, atau monumen dari batu yang cukup menarik perhatian. Ada puisi yang kata-katanya diukir di plakat batu itu.


 
ini puisinya

Udara kerasa sejuk di area wisata ini. Akses dari satu tempat ke tempat lainnya pake jalan setapak yang kiri-kanannya ditemenin pepohonan. Ada menara yang bisa dipake ngeliat lebih tinggi pemandangan dengan sudut pandang 360 derajat. 


pemandangan dari menara

Sajian utama yang ada di sini tentu aja pemandangan alam dari tebing yang namanya dijadiin area ini. Rasanya kayak ada di alam bebas begitu liat pemandangannya, meskipun sebenernya ramai sama pengunjung lain. Liat ke depan, ada bukit dan hutan, liat ke bawah ada sawah, bebatuan besar, sama sungai. 

 



rambu peringatan yang ngingetin pengujung supaya berhati-hati

Tebingnya memang bagus, tapi juga curam & agak licin. Meskipun sebenernya nggak disaranin, banyak pengunjung lewatin pagar pembatas biar bisa nurunin tebing yang curam itu. 



Buat yang suka menjelajah / trekking, mungkin biasa aja; tapi tetep harus hati-hati. Bebatuan di sini ujungnya agak tajam dan hampir nggak ada alat pengaman. Jurang dibawahnya nggak suka sama pengunjung yang nggak berhati-hati.


dari bawah

Sebagai catatan, Tebing Keraton baru buka antara jam 10 pagi dan 5 sore. Jangan telat atau kepagian ya. Bener kan, buat yang tinggal di perkotaan kangen sama suasana kayak yang ada di Tebing Keraton?



Sumber :

https://www.kompasiana.com/dwie_prasetyo/ini-lohh-sejarahnya-tebing-keraton_55547f8773977336149054ae


EmoticonEmoticon