Salah satu pilihan berwisata alam di Bandung selain ngeliat kawah, gunung, berkemah dan sebagainya adalah dengan datengin air terjun. Sebelumnya, gua samperin air terjun Dago dan Omas yang ada di dalam taman hutan, tapi yang sekarang gua mau jelasin ini ada deket sama pemukiman warga. Bukan cuma deket, tapi ada tepat dibawah tempat orang-orang tinggal.
Kita kenalan dulu dengan air terjun ini, nama lokalnya Curug Batu Templek atau Air Terjun Batu Templek. Namanya diambil dari nama batu yang ditambang di sini dan airnya ngalir di atas tebing-tebingnya. Lokasi air terjun ini ada di Cisanggarung Lebak, timur laut kota Bandung. Waktu tempuhnya sekitar 30-45 menit dari pusat kota, atau 20 menit dari Terminal Cicaheum. Tiket masuk Curug Batu Templek bisa dituker uang Rp. 5,000 (Rp. 10,000 di akhir pekan) plus Rp. 5,000 tambahan buat parkir.
pintu masuk Curug Templek |
Pengelola
tempat ini udah siap dengan pengunjung yang mau bergaya-gayaan; di sini
disediain papan-papan bertulisan bijak/lucu dan tempat berfoto.
Jejak-jejak aliran air yang warnanya hitam di tebing-tebing kuning jadi penunjuk letak air kalo liat airnya dari kejauhan. Mungkin karena belum musim hujan, air terjun ini nggak terlalu deras.
Masih akibat air yang nggak terlalu deras, gua sampe ke seberang sungai dengan jalan di atas bendungannya. Selain air terjun, pengelola Batu Templek juga nawarin pengalaman berkemah di seberang pintu masuk/area parkir.
Ada dua jalan nanjak yang arahin pengunjung ke tempat panjat tebing (arah kiri) dan tambang batu (kanan). Di
tempat panjat tebing, jalannya yang berbatu agak curam tapi pengunjung
bisa pegangan ke bambu yang pagari jalan. Istirahatlah sejenak di sebuah
saung sambil liat tebing atau liat ke bawah.
para pemanjat tebing di Curug Templek |
dari deket tempat panjat tebing |
Jalan
setapak ke kanan ngasih akses ke tempat kegiatan tambang batu di air
terjun ini yang masih aktif sampe sekarang. Pengunjung bisa naik ke
titik yang lebih tinggi daripada tempat panjat tebing di mana hampir
semua area wisata di sini bisa diliat dari situ, lengkap dengan saung
kedua. Air terjunnya juga serasa lebih deket di atas situ.
Hati-hati jalan di sini, curam dan licin. |
Pintu masuk, warung, tempat parkir keliatan kecil dari sini |
batu-batu hasil penambangan |
Menurut
gua, Curug Batu Templek dirasa pas. Tempat berfoto, hiburan dan
dekorasinya bikin tempat ini jauh dari kesan hambar, atau ngga bikin
orang ngira ini tempat yang isinya terbatas di air terjun dan suasana
outdoor aja. Nuansa kekiniannya tetep diadain biar nambah warna, apalagi
ditambah panjat tebing sama kemah, jadi pengunjung punya alternatif
lain yang juga menyenangkan. Karena nggak sebesar air terjun di Tahura
atau lainnya, Batu Templek jadi berkesan agak minimalis. Meskipun deket
pemukiman warga, suasana outdoor nya nggak keganggu atau berkurang.
Bolehlah kalo musim penghujan datang gua ke sini lagi untuk pengalaman
yang beda dari kunjungan sebelumnya.
EmoticonEmoticon